Kami dihebohkan dengan unggahan seorang pengguna facebook dengan nama Stay Raja Ampat. Dalam halamannya, Stay Raja Ampat mengunggah foto sebuah batu koral dibawah laut yang dipahat oleh orang tak dikenal. Diketahui pemakai akun Stay Raja Ampat adalah seorang pria asal Australia bernama Doug Meikle yang juga selaku pemilik sebuah homestay di Raja Ampat.

"Saya tidak tahu pasti kapan koral rusak itu ditemukan. Jika Anda melihat dari komentar di postingan tersebut, sepertinya banyak orang yang sudah melihatnya terlebih dahulu. Tampaknya pertama ditemukan antara Oktober hingga Desember tahun lalu," tutur Doug.

"saya mendapatkan foto pertama dari akun Norm Van't Hoff. Selanjutnya akhir Januari, saya mendapatkan email berisi dua foto lainnya dari penyelam yang langsung melihat koral tersebut. Baik Norm Van't Hoff dan penyelam yang mengirimkan saya dua foto lainnya itu, menjepret foto itu sendiri di Cape Kri," papar Doug.

Doug juga menjelaskan bahwa koral tersebut berada di titik penyelaman sekitar Pulau Kri. Foto-foto tersebut diambil di kedalaman 5-6 meter, tepat di bibir jurang dalam. Butuh waktu 15 menit untuk mencapai titik tersebut dari titik penyelaman Cape Kri.

Jika dianalisis dari letak koralnya, maka dipastikan pelakunya adalah seorang diver atau penyelam. Karena tidak mungkin seorang snorkeler melakukan ini karena harus menahan nafas didalam air ketika memahat batu koral tersebut yang tentunya memakan waktu. Doug mengatakan bahwa ini pertama kalinya melihat koral dipahat didalam laut, Doug sudah terbiasa melihat pahatan koral diatas air.

Tentunya hal seperti ini tidak bisa didiamkan, perlunya pemahaman lebih lanjut bagi para pelaku diving maupun snorkling sangat dibutuhkan. Setiap kepala harus memiliki rasa cinta terhadap alam yang sebenarnya, bukan hanya sekedar diving menyelam atau snorkling di lautan untuk terlihat gaya dan keren. Karena arti sesungguhnya diving atau snorkling dsb adalah mencintai, menghargai dan melestarikan lautan beserta seluruh isinya.