Sabtu, 04 Februari 2017 01:14

Lombok akan menggelar festival bau nyale pada tanggal 16 dan 17 februari

Jadilah bagian dari tradisi unik masyarakat Lombok...

Indonesia merupakan negara Bhineka Tunggal Ika yang didalamnya memiliki beragam masyarakat yang berbeda beda dari mulai suku, budaya, adat istiadat, bahasa dan banyak lainnya. Salah satu budaya adalah budaya Bau Nyale di Lombok. Yakni budaya atau tradisi menangkap nyale atau cacing laut yang banyak dilakukan oleh penduduk Lombok yang berdomisili di bagian selatan, khususnya penganut Wetu Telu. Tradisi ini dikaitkan dengan cerita Putri Mandalika yang konon diperebutkan banyak pangeran. Sang putri tidak bisa menentukan pilihan dan akhirnya memutuskan menceburkan diri ke laut. Nyale yang keluar setahun sekali di Laut Selatan Lombok Tengah ini dipercaya merupakan jelmaan rambut Putri Mandalika.

Hingga kini, tradisi tersebut selalu diadakan setiap tahunnya dan semakin digemari oleh masyarakat. Bahkan tak hanya masyarakat setempat yang melakukannya, tetapi juga turis baik domestik maupun asing banyak yang tertarik untuk berpartisipasi dalam tradisi Bau Nyale ini.

Keunikan dari nyale ini adalah kemunculannya yang memang hanya setahun sekali. Nyale-nyale tersebut muncul dua sampai 3 malam, tepatnya saat sebelum matahari terbit. Kemunculan nyale biasanya diprediksi oleh para tetua adat, dan biasanya akurat. Namun kadang meleset 1-2 hari, bahkan pernah satu minggu. Ditangkapnya nyale bersama-sama merupakan satu bentuk pelestarian tradisi sekaligus pelepasan kerinduan akan Putri Mandalika yang sudah lama menghilang. Nyale yang telah ditangkap akan dibawa pulang ke rumah.

Upacara penangkapan nyale sangat meriah saat dimana masyarakat berkerumun mencari nyale di sepanjang pantai. Pada malam sebelum festival berlangsung, biasanya masyarakat melakukan ritual sendiri di rumah mereka masing-masing. Beberapa ritual bau nyale adalah memotong ayam dan membuat ketupat. Masyarakat setempat meyakini bahwa nyale berhubungan dengan kesejahteraan dan keselamatan. Nyale bisa menyuburkan tanah agar hasil panen memuaskan. Jika banyak cacing yang keluar dari laut, berarti pertanian mereka berhasil. Nyale yang sudah ditangkap di pantai biasanya akan ditaburkan di sawah, bahkan ada yang mengolahnya menjadi santapan dan obat kuat.

Di tahun ini, Festival Bau Nyale akan kembali digelar di Pantai Seger, Kuta / Lombok pada tanggal 16 dan 17 Februari 2017. Dalam festival ini nantinya tidak hanya akan ada pencarian Nyale, melainkan ada juga beberapa pertunjukan untuk menghibur pengunjung yakni pertunjukan seni bela diri, pembersihan pantai, parade budaya, surfing, voli pantai dan kompetisi selfie, kuliner dan kontes Putri Mandalika.

"Festival ini tidak akan menjadi upacara belaka; ini juga merupakan festival penting pada kalender pariwisata kita untuk mempromosikan pariwisata Kabupaten dan Provinsi Lombok Tengah, "kata Kepala Badan Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat Mohammad Faozal.

Ratusan ribu wisatawan domestik dan asing diharapkan untuk menghadiri festival tahun ini yang selalu menjadi magnet pariwisata. Diketahui anggaran untuk membuat festival ini mencapai 500 juta rupiah.

 

 

 

Sumber Foto / Indonesia Tourism Website

 

  • EN: EN

Item terkait

Scroll To Top