Senin, 21 Januari 2019 20:58

Waste OF Focus : PLASTIC FREE ULUWATU

Satu yang pasti, konsistensi terhadap penggalakkan rem penggunaan plastik dalah hal utama yang harus kita lakukan.

Kalian bisa lihat mengapa orang-orang ingin datang ke Bali. Pemandangan, alam menakjubkan serta pantai yang indah. Bali memiliki lebih dari 5 juta turis datang di tahun 2017 dan terus bertambah dari tahun ke tahun. Kenaikan jumlah turis berdampak masalah global di Bali. Kita sekarang berkontribusi paling besar pada polusi sampah plastik di lautan. Plastik telah digunakan lebih dari 100 tahun yang lalu. Dan dari sedikitnya waktu tersebut, kita tanpa sngaja telah hampir menenggelamkan lautan kita dengan polusi sampah plastik tersebut.

Kita semua tahu bahwa plastik tak bisa dipungkiri sangatlah penting untuk kehidupan manusia di jaman modern ini dalam hal apapun. Namun sayangnya kita menggunakan plastik yang hampir semuanya adalah plastik sekali pakai. Kurangnya edukasi akan akibat penggunaan plastik berlebihan bagi lingkungan membuat masalah ini menjadi lebih besar.

Turis dan sektor pariwisata meningkatkan jumlah penggunaan plastik yang mana tentunya telah sedikit meningkatkan kepedulian pemerintah daerah akan dampaknya untuk Bali jika ini terus dibiarkan.

Di area turis yang tidak begitu besar yakni Uluwatu pada tahun lalu akhirnya memiliki sistem pengumpulan dan penanganan sampah dengan baik. Meskipun Uluwatu telah memiliki sistem penanganan sampah, namun masih saja kita dapat temukan truk sampah ilegal membuang sampah di tempat tersembunyi di Uluwatu. Dengan tujuan bahwa sampah dibuang ditempat yang jauh dan tidak akan dilihat ataupun mengganggu manusia. Patut dimengerti mungkin truk-truk tersebut bingung akan dimana dapat menyimpan sampah-sampah tersebut yang penting tidak terlihat. Tapi, sampah-sampah plastik itu dapat menemukan jalan hingga kel lautan. Yang itu artinya, walaupun kita membuang sampah pada keranjang sampah, tetap saja akan berujung ke lautan.

Plastik kemudian berurai ke potongan yang lebih kecil. Potongan kecil dan mikroplastik sangatlah berbahaya karena mengandung bahan kimia yang jahat, dan mereka masuk kedalam pola rantai makanan. Yang mana memungkinkan atau bahkan sangat mungkin dimakan oleh ikan dilaut dan kemudian kita juga mengkonsumsi mikroplastik tersebut melalui ikan.

Beragam organisasi melawan sampah plastik, pembersihan pantai, serta hal lainnya masih belum berhasil merampungkan masalah besar plastik ini.  Satu yang pasti, konsistensi terhadap penggalakkan rem penggunaan plastik dalah hal utama yang harus kita lakukan.

  • EN: EN

Item terkait

Scroll To Top