Rabu, 24 Januari 2018 23:37

PENTINGNYA MENDAPATKAN VAKSIN DIFTERI!

Difteri adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium ...

   yaitu bakteri yang menyebarkan penyakit melalui partikel di udara, benda pribadi, serta peralatan rumah tangga yang terkontaminasi. Bakteri ini menghasilkan racun yang berbahaya jika menyebar ke bagian tubuh lain. Gejalanya berupa sakit tenggorokan, demam, dan terbentuknya lapisan di amandel dan tenggorokan. Dalam kasus yang parah, infeksi bisa menyebar ke organ tubuh lain seperti jantung dan sistem saraf. Beberapa pasien juga mengalami infeksi kulit. Infeksi banyak terjadi di negara-negara berkembang termasuk salah satunya Indonesia, yang mana angka kesadaran masyarakat akan vaksinasi masih rendah. Di tahun 2017 saja tercatat 37 kasus kematian karena penyakit ini di Indonesia. Hampir semua kasus kematian dialami oleh anak-anak.

Tentunya banyak dari kita yang menganggap Difteri hanya menyerang anak-anak. Padahal penyakit ini dapat menyerang siapapun bahkan kamu-kamu yang berusia 20 tahun keatas. Apalagi jika kamu ketika kecil pernah skip vaksin.

Untuk menanggulangi wabah difteri yang terjadi di Indonesia, kini pemerintah mengadakan pemberian ORI (Outbreak Response Immunization) atau imunisasi penanganan kejadian luar biasa pada daerah yang terkena kasus difteri. Mulai tanggal 11 Desember 2017, program ORI akan diadakan di tiga provinsi yang paling banyak terjadi kasus difteri, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Program ini akan diadakan secara berkala pada 11 Desember 2017, 11 Januari 2018 dan 11 Juli 2018.

Diteri memang lebih banyak menyerang bayi dan anak-anak. Karena tingkat kekebalan tubuh mereka yang rendah. Ditambah juga kurangnya kesadaran orang tua untuk memberikan vaksin difteri.

Lalu, apakah orang dewasa masih perlu mendapatkan vaksin Difteri?

Munculnya kasus difteri pada orang dewasa memang sebagian besar disebabkan karena tidak divaksin atau status imunisasi yang kurang lengkap sejak kecil. Itulah sebabnya Kamu perlu memastikan apakah Kamu sudah menerima vaksin difteri atau belum. Jika memang belum, maka Kamu tetap harus diimunisasi lagi untuk mencegah terkena penyakit ini.

vaksin difteri ada beberapa jenis. Dimulai dari DPT (difteri-pertussis-tetanus) yang diberikan pada bayi, DPT kombo (DPT dengan kombinasi HIB dan Hepatitis B atau Polio), ada juga Td (Tetanus-difteri) untuk balita dan dewasa, serta vaksin jenis Tdap (Tetanus-difteri-dan acellular pertussis) yang dapat diaplikasikan kepada anak-anak hingga dewasa.

Menurut hellosehat.com

Vaksin difteri untuk orang dewasa menggunakan vaksin Td/Tdap, yaitu vaksin DPT dengan reduksi antigen dan pertusis. Bedanya adalah Tdap menggunakan komponen pertusis aseluler, artinya bakteri pertusis dibuat tidak aktif sehingga jarang menyebabkan demam.

Idealnya, vaksin difteri diberikan sebanyak tiga dosis sejak usia dua tahun hingga usia 18 tahun (usia 5 tahun, 10-12 tahun, dan 18 tahun). Setelah itu, vaksin ini akan semakin efektif bila diberikan setiap 10 tahun selama seumur hidup. Mengapa? Sebab, vaksin hanya mampu memberikan perlindungan selama 10 tahun, sehingga setelah 10 tahun perlu diberikan booster atau penguat.

Pemberian vaksin dilakukan pada :

- Orang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin Td atau belum lengkap status imunisasinya, diberikan 1 dosis vaksin Tdap diikuti dengan vaksin Td sebagai penguat setiap 10 tahun.
- Orang dewasa yang sama sekali tidak diimunisasi, diberikan dua dosis pertama dengan jarak 4 minggu dan dosis ketiga diberikan setelah 6 sampai 12 bulan dari dosis kedua
- Orang dewasa yang belum menyelesaikan tiga dosis vaksin Td seri primer diberikan sisa dosis yang belum dipenuhi

 

So guys, sudahkah kamu dapatkan vaksin Difteri?


 

  • EN: EN

Item terkait

Scroll To Top