Senin, 26 Desember 2016 10:22

PERINGATAN 12 TAHUN BERLALUNYA PERISTIWA TSUNAMI ACEH

12 tahun berlalu namun masih menyisakan luka dalam terutama bagi para keluarga korban..

Ratusan orang berkumpul di sebuah kuburan massal korban tsunami di Ulee Lhue, Banda Aceh, pada hari Senin 26 Desember untuk memperingati 12 tahun berlalunya kejadian pilu Tsunami serta untuk mengirimkan doa kepada jiwa-jiwa yang dimakamkan di sana. Peristiwa pilu kala itu memakan korban lebih dari 200.000 orang tewas dalam salah satu tsunami terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah yang terjadi pada 26 Desember 2004.

Orang-orang yang sebagian besar merupakan keluarga korban, mulai tiba di kuburan yang menjadi pusat tempat peringatan. Di antara kerumunan, tampak Gubernur Aceh Soedarmo dan sejumlah pejabat pemerintah daerah provinsi dan lainnya. Banyak orang juga mengunjungi kuburan massal lainnya seperti masyarakat dari Aceh Besar, Siron, Lambaro dan Lhoknga.

Dalam sambutannya, Soedarmo mengatakan peringatan itu tidak ditujukan untuk membuka luka lama yang disebabkan oleh bencana.
"Saya berharap bahwa kita akan selalu meningkatkan pengetahuan kita tentang manajemen bencana," katanya, menambahkan bahwa orang-orang juga dibutuhkan untuk selalu tetap waspada akan kemungkinan bencana.

M. Yacob, seorang eksekutif dari Masjid Ulee Lheu, mengatakan bahwa kurang lebih sekitar 14.500 korban tsunami dikuburkan di kuburan massal. Yacob sendiri adalah yang selamat dari tsunami meskipun ia hanyut lebih dari 2 kilometer. Aceh adalah wilayah paling parah terkena dampak tsunami, yang juga melanda negara-negara lain termasuk India, Thailand dan Sri Lanka. bencana terjadi menyusul gempa berkekuatan 9,3 skala Richter.

Terlepas dari menewaskan lebih dari 200.000 orang, bencana menyebabkan ratusan ribu lainnya kehilangan tempat tinggal. Orang-orang dari seluruh dunia berpartisipasi dalam membantu untuk membangun kembali provinsi Aceh.

  • EN: EN

Item terkait

Scroll To Top