Sebuah kelompok lingkungan telah membuat patung paus paus setinggi 50 kaki (15,2 meter) yang terbuat dari sampah plastik dalam sebuah kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak pembuangan sampah di laut dan di pantai.

Greenpeace Filipina memasang patung tersebut pada 11 Mei lalu di tepi pantai kota Naic di Provinsi Cavite, sebelah selatan Manila, menggunakan lebih dari 60 kg botol plastik, gelas, tas dan limbah sekali pakai lainnya yang ditemukan di sekitar pantai tersebut.

Juru bicara Abigail Aguilar, yang ambil bagian dalam pembuatan patung tersebut, mengatakan bahwa instalasi tersebut bertujuan untuk menyadarkan para manusia agar betapa sampah plastik amatlah berdampak negatif jika dibuang ke lautan kita. Bersama-sama kita harus menekan peningkatan jumlah sampah plastik di lautan.

Sebuah laporan tahun 2015 yang dipublikasikan di jurnal Science mengatakan bahwa Filipina berada di peringkat ketiga untuk jumlah sampah plastik yang dibuang di laut, dengan China dan Indonesia memimpin daftar tersebut. Rata-rata 2,7 juta metrik ton sampah plastik dihasilkan di Filipina setiap tahunnya, 20 persen di antaranya berakhir di laut, tambahnya.

Ini adalah benar-benar masalah besar untuk seluruh manusia di dunia, yang mana siapapun harus ambil andil dalam menangani masalah ini.