Jumat, 22 Agustus 2025 06:07

Gelar Juara Dunia Selancar Akan Ditentukan di Ombak Cloudbreak, Fiji, antara 27 Agustus dan 4 September

Untuk pertama kalinya sejak diperkenalkan pada 2021, WSL Finals pindah dari Lower Trestles, California, ke Cloudbreak....

 

Cloudbreak siap menjadi panggung penentuan juara dunia

Lexus WSL Finals Fiji Presented by Corona Cero, penutup musim 2025 Championship Tour (CT) World Surf League (WSL), akan segera digelar. Antara 27 Agustus hingga 4 September, Top 5 putra dan putri akan bersaing dalam format satu hari kompetisi, di mana pemenang langsung dinobatkan sebagai Juara Dunia 2025. Lokasinya: Cloudbreak, Fiji, salah satu ombak paling ikonik dan menantang di dunia.

Untuk pertama kalinya sejak diperkenalkan pada 2021, WSL Finals pindah dari Lower Trestles, California, ke Cloudbreak, yang kembali ke kalender CT pada 2024 setelah absen tujuh tahun. Dengan lefthander panjang di atas reef Tavarua, Cloudbreak terkenal karena mampu menghadirkan tabung sempurna maupun wipeout brutal — menjanjikan akhir musim yang dramatis.


Final 5: Penantang Gelar 2025

Sepuluh peselancar yang lolos ke WSL Finals telah membuktikan diri sepanjang 11 event di sembilan negara. Mereka tampil dengan kemenangan penting, skor sempurna, hingga momen penentuan di detik terakhir. Kini, tinggal satu hari kompetisi untuk menentukan juara dunia.

Kategori Putri:

  • Molly Picklum (AUS) – No.1 dunia, tampil dominan dengan 4 final beruntun (2 kemenangan, 2 runner-up).

  • Gabriela Bryan (HAW) – No.2, power surfer Hawai‘i yang berburu gelar perdana.

  • Caity Simmers (USA) – Juara dunia bertahan (2024), kini No.3.

  • Caroline Marks (USA) – Juara dunia 2023 dan peraih emas Olimpiade Paris 2024.

  • Bettylou Sakura Johnson (HAW) – pendatang baru di Finals, juara 2 event CT pada 2025.

Kategori Putra:

  • Yago Dora (BRA) – No.1 dunia, hanya butuh 1 heat lagi untuk mengunci gelar.

  • Jordy Smith (RSA) – No.2, veteran 37 tahun, dua kali runner-up dunia, berburu gelar pertama untuk Afrika Selatan sejak Shaun Tomson (1977).

  • Griffin Colapinto (USA) – No.3, dalam performa puncak dengan beberapa final.

  • Jack Robinson (AUS) – No.4, baru saja juara Tahiti Pro, masuk Finals untuk keempat kalinya.

  • Italo Ferreira (BRA) – No.5, juara dunia 2019 sekaligus peraih emas Olimpiade Tokyo.


Format Baru, Tekanan Lebih Tinggi

Format “winner-takes-all” tetap dipakai, tetapi ada perubahan penting. Peselancar peringkat No.1 (Picklum dan Dora) langsung masuk ke Title Match. Jika menang di heat pertama, otomatis jadi juara dunia. Jika kalah, format berubah menjadi best-of-three (dua kemenangan dari tiga heat).

Jalur lainnya:

  • Match 1: peringkat 4 vs 5

  • Match 2: pemenang Match 1 vs peringkat 3

  • Match 3: pemenang Match 2 vs peringkat 2

  • Title Match: pemenang Match 3 vs peringkat 1

Di putri, laga pembuka mempertemukan Bettylou Sakura Johnson melawan Caroline Marks. Di putra, duel pertama langsung panas: Italo Ferreira vs Jack Robinson, keduanya mantan juara Olimpiade.


Cloudbreak: Mimpi dan Mimpi Buruk

Cloudbreak, di lepas pantai Tavarua, dikenal sebagai salah satu ombak paling indah dan paling berbahaya di dunia. Lefthander panjang ini mampu menyuguhkan barrel tanpa akhir, tetapi juga wipeout keras yang menguji batas fisik dan mental. Di situlah juara dunia 2025 akan ditentukan — sebuah pertarungan yang berpotensi menjadi salah satu yang paling bersejarah dalam dunia surfing.

  • EN: EN

Scroll To Top