Senin, 17 April 2017 11:00

COURTNEY CONLOGUE MENJUARAI RIP CURL WOMEN’S PRO BELLS BEACH 2017

Courtney Conlogue (USA) telah memenangkan Rip Curl Women’s Pro Bells Beach 2017 hari ini setelah mengalahkan Stephanie Gilmore (AUS) dengan kondisi 4-6 kaki (1-2 meter) di event bergengsi Rip Curl Pro Bells Beach.



Perhentian ketiga dari tur kejuaraan World Surf League (WSL), Rip Curl Women’s Pro adalah kompetisi elit surfing terpanjang di dunia, dan merupakan salah satu event yang kemenangannya diimpikan oleh setiap surfer.

Kemenangan ini, bagaimanapun, adalah sangat penting untuk daftar kejuaraan Courtney, karena ini adalah kali kedua (dan berturut-turut) dia mendapat kesempatan untuk membunyikan bel yang didambakan (Courtney juga menang pada tahun 2016).

Dia mengeluarkan kekuatan surfingnya yang agresif untuk menjatuhkan segerombolan pesaing lainnya, termasuk enam kali Juara Dunia Stephanie Gilmore (AUS), Juara Dunia setempat Tyler Wright (AUS) dan tiga kali Juara Dunia Carissa Moore (HAW).

“Menang di tahun lalu rasanya begitu baik, tetapi untuk kembali menang adalah hal yang menakjubkan,” kata Courtney. “Saya tidak bisa berkata-kata. Dua kejuaraan awal di Australia tidak berjalan dengan baik bagi saya, jadi saya terpicu untuk menang. Saya selalu senang datang ke Bells. Ini adalah arena yang menakjubkan dengan semua penggemar di sini. Ombaknya benar-benar rumit untuk dikuasai, sehingga meraih dua kemenangan di sini adalah benar-benar istimewa.”

“Datang melawan Stephanie [Gilmore] di pertandingan terakhir adalah luar biasa. Dia adalah seorang surfer yang menakjubkan dan pesaing yang benar-benar sulit. Menjaga ketenangan pada akhirnya adalah kunci untuk kemenangan ini. Saya banyak mendapatkan angka di menit-menit terakhir pada kompetisi ini dan itulah sebabnya saya tahu kita tidak boleh menyerah. Pertandingan ini tidak akan selesai sampai benar-benar selesai.”

Pada saat final, terlihat pertempuran seru antara Stephanie dan Courtney. Steph berada di puncak pada saat pertandingan pembukaan dengan nilai sangat baik di 8,33 (dari kemungkinan 10) melawan Courtney di 8,00. Para wanita ini terus memanas, berusaha mengumpulkan nilai sempurna dan menjaganya tetap dekat di sepanjang pertandingan. Di 5 menit terakhir, bagaimanapun, Courtney mendapatkan kumpulan ombak terbesar terakhir dan melepaskan terjangan kuat dan sulit kedalam kantong untuk mengumpulkan angka 9.00 sempurna untuk memimpin. Dengan hanya tersisa beberapa detik, Steph berusaha untuk menggapai ombak berukuran sedang tetapi dia tidak berhasil mencapainya, meninggalkan Nona Conlogue mencapai kemenangan Bells dua kali berturut-turut dengan total pertandingan di 17.00.


“Ini adalah kompetisi yang luar biasa,” kata Stephanie, pasca pertandingan. “Kami mendapat beberapa ombak yang mengagumkan selama beberapa hari terakhir disini dan itu adalah akhir pekan spesial Paskah untuk dimiliki semua orang di sini. Berselancar di depan orang-orang ini adalah pengalaman yang benar-benar istimewa. Saya selalu mencoba yang terbaik, tapi itu adalah arena yang sulit untuk dikalahkan, jadi saya senang mendapatkan posisi kedua dan masih memegang peringkat pemimpin. Saya berharap akan terus mempertahankan gelar itu selama saya bisa.”

Semi final pertama terlihat bahwa Courtney menyambar dua angka hampir sempurna yaitu 9 untuk kemenangan atas Juara Dunia 2016 Tyler Wright. Bahkan dengan skor yang sempurna dari 7.17 dan 7.83, Tyler tidak mampu melampaui perempuan asal California ini dan menyelesaikan pertandingannya di Rip Curl Pro di peringkat tiga. Tyler telah membuat seri final di masing-masing pertandingan di Australia, termasuk menempati posisi runner-up di Margaret River dan tempat kelima di Gold Coast. Hasil hari ini akan terlihat bahwa Tyler menduduki tempat ketiga di event Jeep Leaderboard.

“Saya sangat senang dengan performa saya di event Australia,” katanya. “Ini benar-benar menarik bagi saya, mampu menggunakan segala yang telah saya lakukan di tahun-tahun sebelumnya dan saya mungkin tidak memiliki kesempatan untuk benar-benar masuk kedalam pertandingan. Benar-benar menyenangkan bisa melangkah maju dan tahu bahwa saya memiliki sesuatu yang lebih untuk diberikan. Saya benar-benar gembira dengan ini. Tahun lalu saya sudah pasti tahun pertama, tapi tahun ini saya memiliki gambaran umum tentang apa yang perlu dilakukan. Sangat menarik bisa melakukan ini selama tujuh tahun dan bisa melakukan ini juga sekarang.”

Di sisi lain dari pertandingan, perempuan asal California, Lakey Peterson (AUS) tidak mampu bertahan di semifinal kedua melawan Stephanie. Menduduki tempat ketiga adalah hasil terbaiknya di Bells tahun 2013.

“Ini adalah hasil yang bagus, tapi saya ingin menang,” katanya. “Sangat menyenangkan bisa melawan Stephanie [Gilmore], tapi mudah-mudahan saya akan mengalahkan dia di kompetisi berikutnya. Mungkin itu adalah hal yang baik bahwa saya belum menang kali ini, karena itu yang membuat saya terus lapar kemenangan. Saya merasa jika saya sudah sangat dekat dan saya berselancar dengan baik dan menunjukkan pada diri sendiri bahwa saya bisa berada di final. Bisa berada dalam perlombaan merupakan dorongan kepercayaan diri yang besar. Saya sangat menikmati persaingan dan mencintai tantangan. Event Australia tampaknya awal tahun yang baik bagi saya.”

The Women’s Rip Curl Pro Bells is run and done, but the men are still battling it out for the win. Tune in over the coming days to see which surfer will have the honour of ringing the Bell.

Rip Curl Women’s Pro Bells telah dijalankan dan dilakukan, tetapi para pria masih berjuang untuk menang. Nantikan terus selama beberapa hari mendatang untuk melihat surfer manakah yang akan mendapat kehormatan untuk membunyikan lonceng Bell.

Anda harus menang untuk bisa membunyikannya…

  • EN: EN

Item terkait

Scroll To Top