Rabu, 01 Januari 2020 09:28

PENYAKIT YANG HARUS DIWASPADAI KETIKA BANJIR

Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya benar-benar menyisakan kesedihan yang mendalam bagi para warga yang terkena musibah tersebut.

Harta benda pun hanyut dan hancur terkena banjir. Manusiawi jika kita pasti sangat memikirkan apa saja kehilangan yang telah kita rasakan, hingga banyak yang tidak sampai sempat memikirkan kesehatan.

Banjir merupakan musibah yang bisa melenyapkan harta benda sekaligus membawa beragam penyakit. Jadi sangat dihimbau bagi masyarakat yang terkena banjir untuk tetap memikirkan kesehatan sebagai hal utama yang diperhatikan sebelum memikirkan harta benda.

 

 

Berikut adalah beragam penyakit yang harus diwaspadai ketika banjir melanda dikutip dari Halodoc.com

 

1. Penyakit Kulit

Di antara semua penyakit yang mengintai para korban banjir, penyakit kulit ini merupakan penyakit yang paling umum terjadi. Penyebabnya adalah bakteri jenis E. Coli yang dibawa oleh air banjir. Gejala yang timbul biasanya berupa bercak-bercak merah pada kulit yang terasa sangat gatal. Jika tidak segera ditangani, bercak merah tersebut bisa melebar ke bagian kulit lainnya.

2. Diare

Lingkungan yang tidak langsung dibersihkan pasca banjir, dan kontaminasi bakteri yang terbawa oleh banjir pada makanan, dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya diare. Gejala diare pun bisa bervariasi, mulai dari sakit perut singkat dengan Buang Air Besar (BAB) tidak terlalu encer, hingga kram perut hebat yang disertai intensitas BAB yang cukup tinggi dengan disertai keluarnya lendir dan darah.

Penyakit ini tidak boleh dianggap remeh. Sebab, data World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa setiap tahunnya ada hampir 2 juta anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia, meninggal akibat diare, dan 8,5 persen dari angka tersebut adalah anak-anak dari negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

3. Kolera

Disebabkan oleh minuman dan makanan yang terkontaminasi dengan bakteri Vibrio Cholerae, penyakit kolera ini memiliki gejala yang hampir mirip dengan diare, yaitu tingginya intensitas BAB. Bedanya, pada kolera disertai muntah-muntah.

4. Leptospirosis

Leptospirosis merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri leptospira, yang biasa ditularkan melalui hewan. Bakteri tersebut biasanya memasuki tubuh lewat kulit, melalui luka terbuka dan memar, atau melalui mata yang bersentuhan dengan air kotor yang mengandung bakteri leptospira.

Gejala penyakit ini adalah sakit kepala, nyeri otot, demam, dan pendarahan di paru-paru. Jika tidak segera ditangani, leptospirosis dapat menyebabkan meningitis (radang selaput otak dan sumsum tulang belakang), kerusakan ginjal, gangguan pernapasan, hingga kematian.

5. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Penyakit lain yang juga mengintai usai banjir adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yaitu infeksi yang menyerang saluran pernapasan seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Gejala umumnya mirip seperti flu umum, yaitu batuk dan demam yang disertai sesak napas. Penularan ISPA terbilang cukup mudah, karena dapat ditularkan melalui air liur, darah, dan udara.

6. Malaria

Air yang menggenang saat banjir dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Saat itulah nyamuk penyebab malaria pun mendapat celah. Malaria disebabkan oleh parasit jenis plasmodium. Parasit itu masuk ke dalam aliran darah manusia melalui gigitan nyamuk anopheles betina.

Gejala penyakit ini adalah demam tinggi yang disertai rasa lemas. Jika tidak segera mendapat penanganan, malaria dapat berakibat fatal, karena parasit yang masuk ke dalam tubuh penderita akan mengganggu pasokan darah ke organ vital.

7. Demam Berdarah (DB)

Sama seperti malaria, penyakit ini juga disebabkan oleh virus yang dibawa oleh gigitan nyamuk, yaitu nyamuk Aedes Aegypti. Demam berdarah juga tergolong penyakit serius dan mematikan jika tidak segera ditangani. Pada bayi dan anak-anak, gejala awal yang timbul adalah demam yang disertai ruam pada kulit. Sementara pada orang dewasa, gejala dapat berupa demam yang disertai nyeri otot, sakit kepala yang parah, nyeri di belakang mata, dan gejala-gejala lainnya.

8. Demam Tifoid (Tipes)

Demam tifoid (typhoid) merupakan infeksi usus halus yang disebabkan oleh bakteri salmonella dalam kotoran hewan, yang menginfeksi melalui air dan makanan yang telah terkontaminasi. Penyakit ini biasanya ditandai dengan beberapa gejala seperti sakit kepala, mual, demam, diare, dan hilangnya nafsu makan.

  • EN: EN

Item terkait

Scroll To Top