Rio baru saja meraih posisi ketiga di kompetisi Taiwan Open of Surfing Junior Championship. Meraih posisi ketiga itu berarti Rio telah hampir berhasil menaklukan semua surfer junior terbaik dunia yang berkumpul di kompetisi tersebut demi memperebutkan gelar juara dunia junior. Dalam babak semifinal yang diadukan, Rio melawan sang juara Matheus Herdy surfer asal Brazil.

Pejalanan Rio Waida dalam perebutan gelar Juara dunia Junior tahun ini memang begitu memberikan harapan besar bagi seluruh pendukung surfing Indonesia. Dari awal babak, Rio benar-benar menampilkan aksi surfingnya yang luar biasa dan tak terkalahkan. Dari awal babak putaran pertama hingga babak quarterfinal, Rio konsisten memenangkan heatnya. Bahkan dengan poin yang cukup tinggi.

Hingga akhirnya di babak semifinal, Rio bertemu dengan matheus asal Brazil yang merupakan salah satu surfer junior paling tangguh di Brazil. Rasa-rasanya kami tetap menganggap bahwa Matheus adalah lawan yang tepat bagi Rio Waida mengingat keduanya memang dijuluki sebagai surfer junior terbaik di negaranya masing-masing dan memang keduanya memiliki kemampuan surfing yang tidak biasa. Di babak final, dewi fortuna hanya tidak berpihak pada Rio Waida yang kala itu amat selektif dalam memilih ombak, sehingga Matheus lebih banyak mengambil ombak dan keluar sebagai pemenang serta klaim juara dunia junior 2018.

Ketut Agus rekan Rio yang juga bertarung di Taiwan Open berhasil meraih tempat ke 13. Saat itu Ketut mengundurkan diri karena ia harus segera pulang ke tanah air untuk menghadiri upacara adat Bali yang sangat penting. Ketut mundur di babak ketiga yang seharusnya melawan Caleb Tancred surfer asal Australia.

Tapi bagaimanapun hasil yang diraih Rio dan Ketut Agus merupakan kebanggan yang besar bagi kita semua dan surfing Indonesia. Well done Rio dan Ketut!!!