Senin, 24 September 2018 06:27

BALI : PATUNG GARUDA WISNU KENCANA AKHIRNYA BERDIRI KOKOH SEBAGAI MAHAKARYA NUSANTARA

Setelah kurang lebih 28 tahun, akhirnya proses pembuatan patung Garuda Wisnu Kencana berhasil dirampungkan.

Patung ini merupakan mahakarya nusantara yang membanggakan lantaran patung ini dianggap sebagai patung tertinggi ketiga di dunia. Patung ini memiliki arti sebagai simbol peradaban masa kini.

Proses pembuatan yang begitu panjang membuat patung ini layak menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia. Patung ini terbuat dari tembaga dan kuningan yang ditopang oleh 21.000 batang baja seberat 2.000 ton, serta baut sebanyak 170.000 buah, patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) akhirnya diresmikan hari Sabtu malam (22/09) di desa Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali.

Satu lagi yang membuat kita harus bangga, patung ini lebih tinggi dari patung Liberty di Amerika! Ynag mana patung Liberty memiliki ketinggian 93 meter dan patung GWK memiliki ketinggian 121 meter. Akan tetapi ini bukanlah sekedar adu kehebatan siapa pemilik patung tertinggi, tetapi tegaknya Garuda Wisnu Kencana menjadi penting karena menjadi simbol kemampuan Indonesia untuk melahirkan mahakarya yang baru, setelah karya besar peradaban masa lalu seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.

Garuda Wisnu Kencana merupakan wujud dari Dewa Wisnu yang mengendarai seekor Garuda. Dalam agama Hindu, Dewa Winu merupakan Dewa Pemelihara (Sthiti). Tak hanya memiliki nilai seni tinggi, patung karya seniman Nyoman Nuarta itu juga dibangun dengan mengolaborasikan teknologi. Pembuatan patung harus menjalani serangkaian uji coba, di antaranya windnel test atau tes ketahanan angin di Australia (Windtech) dan Kanada (RDWI), cavity test atau tes rongga secara berkala, dan soil test.

Garuda Wisnu Kencana merupakan wujud dari Dewa Wisnu yang mengendarai seekor Garuda. Dalam agama Hindu, Dewa Wisnu merupakan Dewa Pemelihara (Sthiti). Tak hanya memiliki nilai seni tinggi, patung karya seniman Nyoman Nuarta itu juga dibangun dengan mengolaborasikan teknologi. Pembuatan patung harus menjalani serangkaian uji coba, di antaranya windnel test atau tes ketahanan angin di Australia (Windtech) dan Kanada (RDWI), cavity test atau tes rongga secara berkala, dan soil test. Pembuatan patung ini menjalani proses yang panjang selama 28 tahun. Lokasi tempat dibangunnya Cultural Park GWK adalah bekas lahan penambangan kapur liar yang sudah tidak produktif, sehingga keadaan lahan seluas 60 hektar tersebut kurang baik. Proses pembuatan patung tembaga itu juga menggunakan teknik yang rumit dan melibatkan sekitar 1.000 pekerja, baik di Bandung dan Bali. Pembuatan keping-keping GWK juga melibatkan 120 seniman.

Dengan proses yang begitu panjang dan ketelitian yang tinggi diyakini bahwa patung GWK akan berdiri kokoh untuk waktu yang akan lama, bahkan dipastikan patung ini akan menjadi warisan budaya untuk anak cucu kita kelak.

 

  • EN: EN

Item terkait

Scroll To Top