Rabu, 19 September 2018 16:58

SEJARAH BARU SURFING INDONESIA DI ISA WORLD SURFING GAMES

Untuk sebuah permulaan, Tim Indonesia memberikan hasil yang baik dalam ISA World Surfing Games.

Kompetisi ISA World Surfing Games telah rampung pada hari ini untuk divisi pria dengan ditutup oleh kemenangan surfer asal Argentina bernama Santiago Muniz. Santiago bertemu dengan Kanoa Igarashi (JPN), Lucca Mesinas (PER) dan Shun Marukami (JPN). Banyak yang mengira bahwa Kanoa lah yang bakal membawa pulang piala ISA World Surfing Games tahun ini melihat Kanoa merupakan salah satu surfer elit di Championship Tour WSL. Namun ternyata Santiago begitu "on fire" dalam pertandingan final dan ingin kembali mengulang kemenangannya yakni sebagai juara ISA yang dulu pada 2011 silam.

Bagi Indonesia, berakhirnya ISA World Surfing Games merupakan sejarah baru yang ditorehkan oleh dunia surfing Indonesia. Pasalnya, tahun ini merupakan tahun pertama kalinya Indonesia mengirim tim surfing nasional ke ajang kompetisi dunia ISA setelah terakhir pada tahun 1998. Hasil yang dicapai untuk langkah bangkitnya Indonesia di ajang terbesar surfing dunia ini sungguh patut diacungi jempol. Di divisi Pria ada Rio Waida yang beraksi begitu luar biasa. Hingga di detik kekalahannya, Rio hanya kalah begitu tipis dari lawannya di babak Repenchage 8. Saat itu Rio memegang skor 13.1 dan lawannya Lucca Messinas asal Peru unggul tipis dengan memegang skor 13.5. Lucca Messinas adalah salah satu surfer yang berhasil sampai di babak final. Rio Waida berhasil menempati posisi ke 9 dengan dengan mengklaim 500 poin dari yang tertinggi 1000 poin di ISA World Surfing Games dari keseluruhan 106 surfer. Raditya Rondi dan Made Darmayasa juga telah memberikan hasil yang memuaskan dengan mengklaim masing masing 360 poin dan 200 poin.

Di divisi wanita juga tak kalah membanggakannya. Ada surfer muda Taina Izquierdo yang berhasil menempatkan diri di posisi 21 dari 90 surfer keseluruhan. Penyelesaian divisi wanita akan dilanjutkan besok dengan beberapa nama tangguh Sally Fitzgibbon, Bianca Buitendag dan beberapa lainnya bakal beraksi di babak putaran 6 dan beberapa babak repenchage hingga final.

Sebelum ISA World Surfing Games dimulai, Indonesia berada di peringkat ke 41 Dari keseluruhan 42 negara yang mengikuti ISA World Surfing Games tahun ini, Kini Indonesia naik pesat menempati peringkat ke 14. Juga suatu kebanggaan karena dari keseluruhan negara-negara Asia yang mengikuti ISA World Surfing Games tahun ini, Indonesia menempati tempat kedua terbaik setelah Jepang. Di peringkat ketiga ada Filipina pada posisi 20, kemudian China di peringkat 29 dan Korea Utara di peringkat 32. Untuk keseluruhan 42 Negara, peringkat pertama ditempati oleh Amerika, kemudian kedua Australia dan Prancis di peringkat ketiga.

Pencapaian yang diraih oleh seluruh anggota tim surfer Nasional Indonesia patut kita hargai. Tentunya terimakasih yang sebesar-besarnya untuk seluruh anggota tim dan para pelatih tim karena telah berjuang dengan sebaik-baiknya. Serta semua yang terlibat dan mendukung dalam pengiriman surfer-surfer Indonesia ke ajang ISA World Surfing Games.

Indonesia bangga! Go Surfing Indonesia!!!

  • EN: EN

Item terkait

Scroll To Top