Setelah kurang dari seminggu, pulau Lombok terguncang oleh gempa 6,4 skala Richter yang menewaskan 12 orang dan melukai ratusan, kemudian hari ini ada lagi gempa yang lebih kuat yang mengguncang Pulau Lombok dan Bali.

"Saat itu sekitar jam 7 malam ketika kami merasakan sentakan besar dengan durasi yang lama, orang-orang mulai meninggalkan rumah mereka ke jalan dan pihak berwenang mulai mengevakuasi area-area tertentu karena peringatan akan potensi tsunami. keadaan sungguh mencekam, "kata Dika, peselancar lokal dari Pulau Lombok yang tinggal di bagian paling selatan Pulau tersebut.

Diketahui Lombok merupakan daerah rawan gempa dikarenakan letaknya yang berada diantara dua pembangkit gempa dari selatan yakni zona subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Pulau tersebut dan utara dimana terdapat struktur geologi Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrusting). 

Jika dilihat sejarahnya Pulau Lombok sudah sering dihantam gempa merusak. Yaitu pada 25 Juli 1856, kemudian 10 April 1978 dengan gempa 6,7 SR, dan pada 21 Mei 1979 dengan kekuatan 5,7 SR. Selain itu, juga terjadi pada 20 Oktober 1979 dengan kekuatan 6 SR. Gempa Lombok 30 Mei 1979 dengan 6,1 SR, dan 1 Januari 2000 berkuatan 6,1 SR, dan gempa Lombok pada 22 Juni 2013 dengan kekuatan 5,4 SR.

Pihak BMKG menjelaskan bahwa gempa Lombok dan Bali dapat berpotensi tsunami setinggi 0,5 meter. Dihimbau kepada warga untuk tetap tenang. Jika terjadi gempa susulan, segera berlindung dan mencari tempat yang lebih tinggi. Hingga saat ini belum ada kenaikan potensi tsunami, namun tetaplah kewaspadaan sangat diutamakan disaat genting seperti ini.

Bali yang merupakan tetangga dari pulau Lombok juga terasa mencekam. Masyarakat buyar keluar rumah saat gempa melanda. Beberapa bangunan juga mengalami kerusakan cukup parah, salah satunya di Mal Bali Galeria yang alami kerusakan cukup serius.

Paska terjadinya gempa di Lombok dan Bali, belum ada konfirmasi tentang adanya korban jiwa. Semoga saja semua segera kembali aman, dan yang paling penting tak ada yang terluka.