Selasa, 16 Mei 2017 21:49

PABRIK LIMBAH MENJADI ENERGI AKAN DIBANGUN DI BALI

Ini akan menjadi prioritas pemerintah yang perlu diselesaikan pada tahun 2018.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Binsar Panjaitan mengadakan pertemuan kemarin untuk membahas pengelolaan sampah Bali, khususnya dalam pengolahan dan pemanfaatan limbah sebagai pembangkit tenaga listrik.

"Ya, itu akan digunakan untuk tujuan pembangkit tenaga listrik, pertama tempat pembuangan sanitasi (tempat sampah diisolasi dari lingkungan sampai aman," kata Panjaitan di kantor Kementerian, seperti dikutip Oleh Tempo.

Menurut Luhut, pembicaraan tentang limbah sebagai sumber energi terbarukan di Bali sedang dalam tahap akhir, dan mereka akan segera tender proyek sehingga mereka bisa mendapatkannya dan bisa segera berjalan.

"Sudah hampir selesai, sekarang masalahnya adalah mencari tahu jumlah sampah [yang bisa diolah]. Kami akan menenderkan proyek secepatnya sehingga kami bisa menyelesaikan fasilitas tersebut pada tahun depan, "tambahnya.

IGN Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, mengatakan bahwa proyek ini merupakan salah satu prioritas pemerintah yang perlu diselesaikan sebelum Pertemuan Bank Dunia - IMF pada bulan Oktober 2018. "Masalah sampah akan teratasi, dengan kolaborasi Kementerian Kemaritiman ," dia berkata.

Menurut Wakil Menteri, Archandra Tahar, salah satu mata pelajaran utama yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah studi kelayakan dan mendapatkan izin lahan yang perlu dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Mengenai siapa yang akan membiayai studi kelayakan dan lokasinya-sekarang sudah diputuskan," kata Tahar. "Isu selanjutnya di meja adalah apakah akan ada biaya gerbang (biaya untuk limbah) atau tidak."

Meski memiliki beberapa calon investor untuk mengelola pabrik limbah-ke-energi, Archandra belum bisa mengungkapkan namanya, hanya karena investor berasal dari sektor swasta. "Kami masih mengevaluasi siapa investor terbaik. Ini akan menjadi bagian dari studi kelayakan. "

Tempat pickup sampah akan berpusat di empat kabupaten di Bali yang menghasilkan limbah paling banyak. Kemudian beban akan dibawa ke Denpasar dimana fasilitas pengolahan limbah akan dibangun. Archandra menambahkan bahwa fasilitas tersebut akan memiliki dua bagian: satu area adalah untuk mengolah limbah menjadi energi (sanitary landfill), dan yang lainnya menggunakan energi tersebut untuk menghasilkan listrik (waste-to-energy).

"Kami akan membangun tempat pembuangan akhir sanitasi terlebih dahulu, maka fasilitas waste-to-energy. Kami berencana memulai pada akhir Mei, "katanya.

  • EN: EN

Item terkait

Scroll To Top