Kamis, 22 September 2016 13:52

BIOPORI ADALAH SOLUSI KRISIS AIR DI BALI

Pemerintah Provinsi Bali menargetkan untuk membuat 12.000 lubang biopori di Pulau Bali sebelum akhir 2016.

Lubang biopori, adalah sebuah inovasi lingkungan yang diciptakan di Bogor, Jawa Barat, yang berupa lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Penemuan ini dibuat oleh Dr. Kamir Raziudin Brata diari Institut Pertanian Bogor. Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.

Lubang biopori telah terbukti untuk mencegah banjir, meningkatkan tingkat penyerapan air tanah, mengurangi gas rumah kaca (CO2 dan metan) dan meningkatkan kesuburan tanah. Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi (BLH-Bali), Gede Suarjana, mengatakan kurang lebih sudah 7.000 lubang biopori yang telah dibuat di Bali sejauh ini di tahun 2016, dengan tambahan 5.000 lubang ditargetkan selesai sebelum akhir tahun. Semua sekolah dan unit pemerintah diberitahu untuk menginstal lubang biopori di sekolah-sekolah, desa dan di setiap kantor pemerintah.

lubang biopori dipandang sebagai cara yang mungkin mengurangi memburuknya krisis air di Bali. Selain membantu untuk membangun persediaan air tanah, lubang biopori juga menjadi sumber penting dari kompos  yang juga berfungsi untuk kesuburan tanah.

  • EN: EN

Item terkait

Scroll To Top