Rabu, 22 Jun 2016 10:41

DIRGAHAYU KOTA JAKARTA KE 489 TAHUN

Bagaimana sejarah berdirinya kota Jakarta ? berikut sedikit penjelasan dari kami..

 

Tepat pada hari ini tanggal 22 Juni Jakarta berusia 489 tahun. Ibu Kota Indonesia ini lahir pada 22 Juni 1527 dengan nama Jayakarta. Tidak diadakannya sejumlah karnaval dan festival menjadikan peringatan ulang tahun Jakarta tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Tahun lalu, Ahok Gubernur Jakarta menggelar Jakarnaval di Monas. Kala itu, Jakarnaval ramai dikunjungi ribuan warga dan menjadi pusat hiburan dalam rangka peringatan HUT DKI. Sebagai gantinya, Pemprov DKI akan menggelar sejumlah perayaan di Balai Kota DKI. Diawali dengan Apel HUT Kota Jakarta di Silang Monas Selatan, launching e-Samsat di Balai Kota, Paripurna HUT ke- 489 DKI di Gedung DPRD DKI, peringatan Nuzulul Quran sekaligus buka bersama dan ditutup dengan Malam Resepsi HUT Kota Jakarta.

Sejarah berdirinya kota Jakarta tentunya memiliki sederetan cerita yang panjang yang tentunya menarik untuk kita ketahui. Jakarta sebagai ibukota Negara hingga kini memang masih memiliki daftar permasalahan yang sepertinya tidak pernah usai seperti Kemacetan, banjir, huru-hara, tingkat kejahatan dll. meski dengan berbagai polemik yang ada, Jakarta tetap menjadi kota impian setiap warga untuk dikunjungi. Seperti magnet yang memiliki daya tarik magis bagi orang untuk bisa datang dan berjuang bersamanya. Bahkan disebut-sebut jika sudah bisa menaklukkan kerasnya Jakarta, maka orang tersebut sudah bisa menaklukan Indonesia. Lalu bagaimanan sebenarnya sejarah panjang perjalanan kota Jakarta hingga seperti sekarang ini? Berikut adalah ulasannya.

 

Sejarah berdirinya kota Jakarta


Sungai Ciliwung menjadi saksi bisu sejarah berdirinya Kota Jakarta dari masa ke masa. Di dekat bandar kali Ciliwung ini berdiri sebuah lokasi bernama Kelapa yang menjadi cikal bakal kota metropolitan di Indonesia ini. Kelapa mulai dikenal sejak abad ke lima dan ramai dikunjungi oleh pedagang dari berbagai penjuru dunia. Tidak heran jika Kelapa kemudian menjadi salah satu pusat perdagangan internasional kala itu. Kejayaannya mulai diperoleh sekitar abad 14 pada masa pemerintahan di bawah Kerajaan Sundayang  berpusat di Padjajaran. Ketika bangsa Eropa datang ke Indonesia, mereka menjadikan Sunda Kelapa sebagai tujuan utama untuk berdagang. Namun kejayaan yang pernah dirasakan Jakarta tidak bertahan lama.

Hal tersebut disebabkan karena Fatahillah berhasil merebut Sunda Kelapa saat melakukan pertarungan sengit dan menguasai wilayah tersebut. Pada saat itulah ia mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta. Nama tersebut berarti kemenangan yang tercapai dan diubah pada tanggal 22 Juni 1527. Nah, tanggal inilah yang kemudian diperingati sebagai hari lahirnya Kota Jakarta.

Pada abad ke-16 penjajah Belanda masuk ke Indonesia dan menguasai seluruh wilayah. Jayakarta masuk ke dalam wilayah yang berhasil ditaklukkan oleh Belanda. Kala itu, namanya pun berubah menjadi Batavia. Tekstur tanah Jayakarta memiliki kontur yang sama dengan Belanda yakni berawa-rawa. Untuk melindungi Jayakarta dari ancaman banjir, mereka membangun kanal-kanal seperti yang mereka lakukan di negaranya.

Pusat pemerintahan Batavia berada di Balai Kota yang berjarak 500 meter dari Bandar. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, perkembangan kota Batavia diarahkan ke Selatan. Akibat dari pertumbuhan yang pesat tersebutlah yang mengakibatkan rusaknya lingkungan. Hal itu menyebabkan Belanda memindahkan pusat kegiatan pemerintahan ke kawasan yang lebih tinggi. Wilayah tersebut diberi nama Weltevreden. Pada abad ke-20, semangat nasionalisme Indonesia mulai dicanangkan oleh para Mahasiswa di Batavia.

Ketika Jepang mulai memasuki Batavia, pada 8 Agustus 1942 nama Batavia diubah menjadi Jakarta Toko Betsu Shi. Akan tetapi, kepemimpinan Jepang tidak berlangsung lama di Indonesia. Mereka menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah mengalami kekalahan di Perang Dunia ke II lalu Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Selanjutnya, pada September 1945, pemerintah kota Jakarta mengikrarkan nama baru untuk wilayah ini yaitu Pemerintah Nasional Kota Jakarta.

Setelah kemerdekaan, Belanda berambisi untuk menguasai Indonesia melalui NICA. Tepatnya pada 20 Februari 2950, NICA mengubah nama Jakarta menjadi Stad Gemeente Batavia. Satu bulan kemudian, pada 24 Maret 1950 nama kota ini berubah menjadi Kota Praj’a Jakarta. Setelah kedudukan Jakarta dinyatakan sebagai daerah swatantra maka pada 18 Januari 1958 nama Jakarta berubah lagi menjadi Kota Praja Djakarta Raya. Di tahun 1961 dibentuklah Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya (dengan PP No. 2 tahun 1961 jo UU No. 2 PNPS 1961). Jakarta memperoleh nama resmi Ibukota Republik Indonesia pada 1966. Setelah masa reformasi pada tahun 1999, melalui UU No.24 tahun 1999 tentang Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta, sebutan pemerintah daerah berubah menjadi Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan dengan otoniminya tetap berada ditingkat provinsi dan bukan pada wilyah kota, yaitu Provinsi DKI Jakarta.

Itulah sejarah berdirinya Kota Jakarta yang diiringi dengan cerita panjang serta banyaknya perubahan nama.

 

  • EN: EN
Scroll To Top