Minggu, 21 Juli 2019 15:42

INDONESIA PENYUMBANG SAMPAH KE-2 TERBANYAK DI LAUTAN

Setelah Tiongkok, Indonesia menempati posisi kedua sebagai penyumbang sampah terbanyak di lautan.

Julukan sebagai negara nomor dua penghasil sampah plastik di dunia, sudah melekat dalam beberapa tahun ini kepada Indonesia. Hal ini tentunya merupakan reputasi yang memalukan. Padahal di lain hal, Indonesia merupakan negara penghasil ikan terbesar urutan ke-4 di dunia.

Julukan penyumbang sampah terbesar kedua ini mulanya diberikan peneliti dari Universitas Georgia, Amerika Serikat, Jenna Jambeck, kini mulai diikuti oleh negara lain dan juga di dalam negeri. Banyak kalangan yang menyebutkan bahwa produksi sampah di Indonesia hanya bisa dikalahkan oleh Tiongkok saja.

Plastik diketahui tak akan terurai selama 400 tahun. Dan hingga saat ini masih banyak dari kita yang kurang perhatian akan hal ini. Dengan mudahnya menggunakan plastik sekali pakai tanpa peduli dampaknya yang berkepanjangan terhadap lingkungan kita dan juga mengancam kehidupan di lautan serta kehidupan di bumi secara luas.

Sampah plastik ini sudah memakan banyak korban di berbagai lautan. Salah satu kasus yang paling terkenal adalah matinya seekor paus sepanjang 9,6 meter. Seekor paus ditemukan mati terdampar di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Senin, 19 November 2018 lalu. Ketika diinvestigasi, di dalam tubuh paus tersebut ditemukan sekitar 5,9 kg sampah plastik. Sampah plastik yang tidak bisa diolah di dalam tubuhnya merupakan salah satu kemungkinan matinya paus tersebut.

Selain paus tersebut, ternyata masih ada hewan-hewan lain yang juga pernah menjadi korban dari sampah plastik ini. Pertama, kasus penyu memakan plastik. Pada bulan Desember 2018 yang lalu, di Pantai Congot, Kulon Progo, ditemukan seekor penyu mati terdampar. Seekor penyu yang mati terdampar ini ditemukan oleh pemancing dengan kondisi perut penuh sampah.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku malu lantaran Indonesia sampai saat ini menjadi negara penyumbang sampah plastik kedua terbesar di dunia.

"Kita malu jadi penyumbang sampah plastik nomor dua di dunia," ujar Susi dalam Pawai Bebas Sampah Plastik dari Bundaran Hotel Indonesia ke Taman Aspirasi Monumen Nasional, Jakarta, Minggu, 21 Juli 2019.

Susi memprediksikan pada 2040 jumlah sampah plastik di laut bisa lebih banyak daripada populasi ikan. Sehingga, para nelayan nantinya diproyeksi menangkap plastik ketimbang ikan.

Tentunya diperlukan kesadaran dari semua pihak akan dampak dari plastik. Stop penggunaan plastik sekali pakai. Jika kita bersama-sama kompak mengurangi penggunaan plastik, peringkat Indonesia sebagai penyumbang plastik di lautan terbanyak no 2 dipastikan sedikit-sedikit bisa terhapuskan.

 

  • EN: EN

Item terkait

Scroll To Top