Kompetisi Aceh International Surfing Championship 2017 yang digelar di Simeuleu telah berjalan selama 2 hari. Dan pada hari ini merupakan hari terakhir yang mana nantinya akan diketahui siapa pemenang yang berhak mendapatkan trophi beserta uang tunai puluhan juta rupiah.

Kompetisi di hari pertama dan kedua berjalan sengit, dimana para kompetitor saling beradu kualitas surfing mereka yang luar biasa. Di hari pertama, diadakan upacara pembukaan dan tampak keantusiasan para kompetitor dan juga para penonton seperti tak terbendung. Ombak juga menjamu dengan ramah di hari pertama kompetisi ini dengan tinggi sekitar 2 hingga 3 kaki.

14 peselancar lokal berkompetisi di babak 1, dengan 8 di antaranya maju ke babak 2 internasional, di mana total 17 peselancar Indonesia dan Internasional menunggu untuk menantang mereka dalam perlombaan untuk meraih kemenangan secara keseluruhan.

Lokal yang bersinar adalah Rambo berusia 16 tahun, yang menunjukkan bakat luar biasa di dalam air, dengan mudah memenangkan Heat Round 1 dan mendapatkan posisi kedua dalam Heat 2 untuk maju ke Babak 3.

Di hari kedua kompetisi, ombak sedikit berkurang kekuatannya. Namun itu tidak menyurutkan para kompetitor untuk berusaha membuat kagum para juri dan memenangkan heat.

Pesaing veteran Bali Pepen Hendrik adalah peselancar tertua di ajang 38 tahun, namun berselancar seperti pria setengah usianya. Dia tidak mengalami kesulitan untuk memasang beberapa nilai bagus dan dengan mudah memenangkan Heat 3. Lalu ada juga Rio Waida peselancar muda asal Bali juga unggul di heat putaran ketiga dan maju ke babak selanjutnya.

Babak demi babak telah dilalui, dan kini telah sampailah pada babak Quarterfinal yang mana tersisa 8 surfer yang salah satu diantaranya akan menjadi pemenang dan membawa uang tunai senilai Rp.20.000.000,-.

Quarter Finals matchups:


Quarterfinal 1:  Rio Waida vs Rahel Wau
Quarterfinal 2:  Darmaputra Tonja vs Herbert Jackson
Quarterfinal 3:  Pepen Hendrik vs Ivan
Quarterfinal 4:  Putra Hermawan vs Mega Artana