Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA425 yang terbang dari Denpasar ke Jakarta harus berkeliling beberapa detik sebelum mendarat untuk menghindari tabrakan dengan pesawat Sriwijaya Airlines pada hari Minggu lalu.

"Bertahan dan mengalihkan pesawat ini harus dilakukan untuk menjaga agar penerbangan tetap aman karena ada pesawat Sriwijaya SL508 yang menuju Jakarta-Makassar di landasan. Pesawat Sriwijaya Yang terakhir ini seharusnya lepas landas tapi batal terbang karena alasan teknis, "kata Didiet KS Radityo selaku sekertaris dari perusahaan navigasi Airnav's corporate.

Didiet menambahkan bahwa menara kontrol Bandara Soekarno-Hatta telah memerintahkan SJ580 untuk lepas landas namun pilot pesawat tersebut menyatakan bahwa mereka tidak dapat melakukannya penerbangan sejak pesawat tersebut masih bergulir perlahan. Pesawat Garuda yang seharusnya mendarat setelah SJ580 lepas landas maka terpaksa harus pergi berkeliling di udara untuk menghindari tabrakan yang tak diinginkan.

Melalui akun Twitter resmi mereka, AirNav Indonesia mengucapkan terima kasih atas pilot Garuda yang telah mengambil keputusan. "AirNav mengucapkan terima kasih kepada pilot GA 425 yang cekatan dalam menanggapi instruksi go-around yang disampaikan oleh ATC," bunyi tweet tersebut.

"AirNav juga mengucapkan terima kasih kepada pilot SJ580 yang secara langsung melaporkan pembatalan pesawat lepas landas yang membuat ATC dapat bertindak cepat untuk mengendalikan dengan memberikan instruksi yang tepat."

Kabar ini menyebar dengan cepat setelah salah satu penumpang Garuda berbagi momen di Facebook, yang menyatakan bahwa ini adalah pengalaman yang menakutkan.

AirNav Indonesia berjanji untuk menganalisa secara detil kejadian termasuk mengecek rekaman dan data untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.