Insurancejournal.com melaporkan bahwa para ilmuwan dari Amerika Serikat telah mengembangkan sebuah teknologi baru yang nyata dapat meningkatkan sistem peringatan dini terhadap serangan tsunami di Indonesia dan seluruh dunia. Menggunakan jaringan sensor yang terpasang di dasar laut, sistem baru akan memberikan peringatan dini akan datangnya tsunami.

Tentunya jika teknologi ini diyakini ampuh, maka akan sangat diperlukan bagi Indonesia yang merupakan negara rawan tsunami. Diketahui, sistem ini telah dikembangkan selama empat tahun terakhir yang mana sistem peringatan baru ini telah berhasil diuji di lepas pantai di Padang, Sumatera Barat.

Peristiwa silam Gempa bumi di lepas pantai Aceh di Sumatera Utara pada tanggal 26 Desember 2004 lalu yang menyebabkan tsunami yang menewaskan kurang lebih 230.000 orang di Indonesia dan negara-negara yang berbatasan dengan Samudera Hindia.

Ketika gempa besar melanda di dekat Pulau Mentawai Maret 2016, tidak ada alat pendeteksi tsunami terpasang paska kejadian tsunami Aceh lalu. Beruntung gempa Mentawai tidak menyebabkan tsunami saat itu.

"Sekarang kami tidak memiliki pelampung pendeteksi tsunami di Indonesia. Mereka semua rusak. Di mana Anda tinggal di Indonesia? Jakarta! Tidak apa-apa. Tetapi jika Anda tinggal di Padang, jika Anda tinggal di Bengkulu, hidup Anda sangat berbahaya. " tutur pengamat resmi badan riset dan teknologi Iyan Truyana.

Sementara, sistem pemasangan teknologi deteksi tsunami terbaru ini terbilang sangat mahal. Percobaan yang telah dipasang di pantai Padang telah memakan biaya 3 juta dollar untuk menginstalnya. Itupun dibiayai oleh AS National Science Foundation.

Semoga pemerintah segera mungkin memasang sistem pendeteksi tsunami terbaru ini. Jika diingat negara kita merupakan negara yang rawan akan tsunami, dan faktor luka masa lalu termakannya beratus ribu nyawa yang melayang akibat bencana mematikan ini.