Musibah terjadi pada senuah kapal boat feri yang meledak. Dimana Kapal feri tersebut mengangkut 35 orang yang didominasi oleh turis asing. 2 Orang meninggal dalam peristiwa ini yakni 1 orang warga negara Indonesia dan 1 orang WNA Belanda. Selain menyebabkan korban jiwa, peristiwa ini juga menyebabkan 13 orang korban yang terkena luka parah.

Menurut Polisi Made Sudana, Peristiwa ini berawal dari semacam ledakan di boat, sehingga mengakibatkan keadaan darurat pada mesin kapal. Namun dipastikan peristiwa ini tidak ada sangkut pautnya dengan bom atau terorisme. Sepenuhnya kerusakan pada mesin perahu penyebabnya. Indonesia diklaim kurang pengamanan pada sektor maritim, dimana banyak kapal feriboat yang tidak layak pakai masih saja dioprasikan. Pihak pengoprasi kapal feri boat dan pihak berwenang yang mengawasi harus memperbaiki sistem mereka agar peristiwa ini tidak terjadi lagi.

Penumpang yang terkena cedera parah antara lain warga negara Portugal, Inggris, Belanda, Korea, Australia, dan German. Perahu itu membawa 35 penumpang, semua orang asing, dan empat kru, dan baru saja meninggalkan pelabuhan Padang Bai di Bali timur pada Kamis pagi ketika ledakan terjadi. "Ledakan itu terjadi lima menit setelah kapal berangkat," kata kepala polisi setempat Sugeng Sudarso.

"Berdasarkan kesaksian [dari penumpang] dan dari apa yang saya lihat di tempat kejadian, ledakan berasal dari tangki bahan bakar," katanya. "Di atas itu, mungkin ada arus pendek yang mempengaruhi tangki bahan bakar."

Kepulauan Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau ini sangat tergantung pada layanan feri, namun industri ini memiliki catatan keselamatan yang buruk dan kecelakaan fatal yang umum. Tahun lalu, puluhan wisatawan terluka ketika ledakan kecil pada sebuah feri saat menyeberangi antara Bali ke sebuah pulau dekat Lombok. Penyebab Ledakan yang sama seperti peristiwa kali ini juga berasal dari tangki bahan bakar dari feri, Kapal kala itu membawa 129 penumpang, sebagian besar dari mereka wisatawan.