Sabtu, 12 Desember 2015 00:00

PESELANCAR MELAKUKAN AKSI DEMO TOLAK PEMBANGUNAN PELABUHAN

Seluruh peselancar lokal dan himpunan mahasiswa berkumpul mengecam aksi pembangunan pelabuhan di pantai Karangpamulang..

Protes dan kritik keras perihal keputusan Pemerintah daerah dalam membangun pelabuhan regional di kawasan wisata Pantai Karangpamulang, Pelabuhan Ratu ini terus menguat. Para peselancar lokal dan himpunan mahasiswa yang mengerti akan potensi wisata pantai ini benar benar menolak keras pembangunan sepihak yang merugikan banyak orang ini hingga mereka turun ke jalan untuk melakukan aksi demo besar besaran. Kali ini merupakan hal yang unik, pasalnya untuk pertama kalinya gerombolan peselancar melakukan aksi protes demo terhadap pemerintah. Mereka benar benar bertekad untuk menyelamatkan Pantai Krangpamulang dari kepunahan, dan ingin terus menjaga sosiologi pantai dan budaya yang terjadi di daerah ini secara turun temurun bukan hanya keperluan surfing semata.

Mengapa banyak pihak yang tidak setuju dengan penggusuran pantai ini karena, pantai Karangpamulang merupakan target wisata turis luar yang datang ke pelabuhan Ratu. Selain itu keadaan ombak dan sisi pantainya yang indah membuat daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik lokal maupun internasional. lokasi pantai ini juga merupakan objek wisata yang paling aman dibanding pantai yang lain, termasuk kerap digunakan latihan peselancar pemula. Sejumlah tokoh dari pihak peselancar mengharapkan adanya pertimbangan kembali dari pihak pemerintah dalam pembangunan pelabuhan regional ini. Karena masih banyak daerah lain di pelabuhan ratu yang masih sepi dan bisa dijadikan tempat dibangunnya pelabuhan.

Aksi penolakan lain diketahui menurut Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Hak Azasi Manusia (LH dan HAM) HMI Cabang Sukabumi, Dede Heri. Hingga kini pihaknya masih mengumpulkan tanda tangan dari warga Palabuhanratu. Bahkan, tidak sedikit baik mahasiswa dan atlet membubuhi tandatangan penolakan pembangunan tersebut.

Menurut pengamat Kebijakan Publik, Bayu Risnandar menyatakan, Pantai Karangpamulang bukan hanya sebuah tempat, tapi merupakan saksi perjalanan dan pertumbuhan Palabuhanratu. “Pemerintah terlalu gegabah mengeluarkan kebijakan ini tanpa memahami kultul, sosiologis, dan sejarah nama Pantai Karangpamulang. Saya hanya ingin membangun kesadaran bahwa Pantai Karangpamulang terlalu berharga untuk dilupakan bahkan dilenyapkan,” tutur Bayu.

Aksi penolakan tertulis hingga turun ke jalan telah dilakukan, sekarang tinggal menunggu apa kebijakan pemerintah menanggapi penolakan ini..

Item terkait

Scroll To Top